Letnan Jenderal TNI Andi Abdullah Bau Massepe (lahir di Massepe, Kabupaten Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan, pada tahun 1918 - wafat di Pare-pare, Sulawesi Selatan, pada tanggal 2 Februari 1947 pada umur 29 Tahun) adalah pejuang heroik dari daerah Sulawesi Selatan. Ia merupakan Panglima pertama TRI Divisi Hasanuddin dengan pangkat Letnan Jendral[1].
⠀
Dilansir dari Wikipedia Ia dianugerahi gelar Pahlawan nasional Indonesia oleh presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 9 November 2005 dalam kaitan peringatan Hari Pahlawan 10 November 2005.
⠀
Dia diakui sebagai pejuang yang teguh pendirian dan berani berkorban demi tegaknya NKRI. Hal ini diakui oleh Westerling yang disampaikan kepada istrinya, A. Soji Petta Kanjenne, dia berkata; “suamimu adalah jantan dan laki-laki pemberani. Ia bertanggung jawab atas semua tindakannya, tidak mau mengorbankan orang lain demi kepentingan sendiri, sikap jantan ini sangat saya hormati.”
⠀
Semasa hidupnya pernah mengecap pendidikan formal pada Sekolah Rakyat selama 1 tahun (1924), HIS (Hollands Inslander School (selesai 1932). Selain itu Dia juga memperoleh pendidikan dilingkungan kerajaan yang dikenal dengan pangngadereng dikalangan budaya Bugis Makassar.
⠀
Jabatan pada organisasi yang pernah dipimpin oleh dia antara lain:
⠀
Panglima Pertama TNI Divisi Hasanuddin dengan pangkat Lentan Jenderal
⠀
Ketua Bunken Kanrekan Pare-Pare, Ketua Organisasi SUDARA afderling Pare-Pare
⠀
Ketua Pusat Keselamatan Rakyat Penasehat Pemuda/Pandu Nasional Indonesia
⠀
Ketua Umum BPRI (Badan Penunjang Republik Indonesia)
⠀
Kordinator perjuangan bersenjata bagi pemuda di Sulawesi Selatan
⠀
Tanda Jasa Sunting
⠀
Piagam Gelar Pahlawan Nasional dari President Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono pada 7 November 2005
⠀
Bintang Mahaputra Adipradana dari President RI, Susilio Bambang Yudhoyono, pada tahun 2005
⠀
Angugerah Bintang Gerilja Setjara Anumerta dari President RI, Ir.Soekarno, nomor 175, 12 Agustus 1959.