Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengundang Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto untuk berbagi pengalaman penanganan pandemi COVID-19. Khususnya terkait pelaksanaan IAR (Intra Action Review) COVID-19 nasional.
⠀
Direktur Jenderal WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus menyebut pelaksanaan IAR COVID-19 penting untuk meningkatkan strategi pandemi Corona. Menurutnya, melalui IAR nanti bisa terlihat apa yang salah dalam penanganan pandemi dan apa yang sudah baik
⠀
"Analisis Kajian (IAR) semacam ini adalah apa yang di seluruh dunia selama World Health Assembly Mei, tinjauan interaksi menggunakan pendekatan multi-sektor masyarakat secara total, pemangku kepentingan dalam tanggapan kesiapsiagaan di tingkat nasional dan sub-nasional," jelas Tedros dalam rencana pers virtual WHO, Jumat (6/10/2020).
⠀
Tedros mengatakan tidak ada kata terlambat untuk makan pandemi Corona. Menurutnya, saat ini adalah waktu yang tepat untuk meningkatkan strategi penanganan wabah COVID-19
⠀
"Ada harapan dan sekarang saatnya untuk menggandakan upaya penanggulangan virus, di manapun negara dalam hal penanganan wabah," tegasnya.
⠀
"Negara bisa membalikkannya dengan menggerakkan seluruh pemerintahan dan respons semua masyarakat. Tidak ada kata terlambat," lanjut Tedros.
⠀
Tedros juga mendorong beberapa negara untuk belajar terkait COVID-19 dari tiga negara termasuk Indonesia. Perwakilan dari ketiga negara tersebut menyampaikan laporan IAR dalam reservasi pers tersebut.
⠀
"Dengan melakukan review secara real time dan berbagi pelajaran kepada dunia, ketiga negara tersebut (Thailand, Afrika Selatan, Indonesia), telah mencerminkan cetak biru bagaimana negara dapat memberatkan COVID-19 dan memutus rantai penularan," jelas Tedros.
⠀
"Saya mendorong semua negara untuk belajar dari Thailand, Afrika Selatan dan Indonesia untuk melawan virus di hari ini. Kita bisa menyelamatkan nyawa dan menghentikan pandemi ini bersama-sama," kata Tedros.
⠀
Sumber: Detik.com