Foto : AFP |
PAREPAREINFORMASI.COM - Warga yang dicapai oleh Hamas dan Israel dengan perayaan, dengan kerumunan orang turun ke jalan-jalan di Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem Timur. Kesepakatan gencatan senjata itu menandai diakhirinya sementara konflik terbaru antara kelompok bersenjata Palestina dan Israel.
Parade jalanan dan pertunjukan kembang api dadakan muncul di kota-kota Palestina pada Jumat (21/5/2021) pagi, beberapa jam setelah perjanjian gencatan senjata yang dimediasi oleh Mesir diterima oleh Israel dan kelompok bersenjata di Gaza.
Kerumunan orang yang bersuka ria terlihat berbaris melalui Rafah dan kota-kota lain pada jam-jam sebelum fajar, banyak yang mengibarkan bendera Palestina dan meneriakkan slogan-slogan untuk merayakan gencatan senjata, yang berlaku sekira pukul 2 pagi waktu setempat.
Suasana seperti pesta juga pecah di Yerusalem Timur yang diduduki, yang menyaksikan pertemuan ramai dan pertunjukan kembang api yang riuh, demikian diwartakan RT.
Kota ini menjadi titik panas dalam putaran terakhir kekerasan, dengan demonstrasi dan kerusuhan berhari-hari memprotes pengusiran penduduk Palestina. Serangan Israel di Masjid Al Aqsa, situs tersuci ketiga dalam Islam, memicu tembakan proyektil pertama dari militan Hamas pekan lalu, setelah itu Tel Aviv menghantam Gaza dengan ratusan serangan udara saat roket terus terbang.
Di Tepi Barat, yang juga masih di bawah pendudukan militer Israel, kerumunan terlihat di jalan-jalan Ramallah, sementara konvoi kecil kendaraan mengibarkan bendera melalui kamp pengungsi Dheisheh, yang terletak di dekat Kota Bethlehem.
Setidaknya 232 warga Palestina, termasuk 65 anak-anak, tewas selama 11 hari pertempuran, sementara hampir 2.000 lainnya terluka, menurut Kementerian Kesehatan Gaza. Pejabat Israel mengatakan 12 warga tewas, di antaranya seorang tentara dan dua pemuda.
Sekitar 450 bangunan di seluruh Jalur Gaza hancur atau rusak parah dalam serangan udara Israel, termasuk blok apartemen, kantor media, enam rumah sakit, sembilan klinik kesehatan dan situs pengujian dan vaksinasi Covid-19 utama di wilayah itu, menurut badan kemanusiaan PBB.
Dalam menandai kesepakatan gencatan senjata pada Kamis malam, Presiden AS Joe Biden mengatakan Washington akan membantu dalam upaya rekonstruksi dengan berkoordinasi dengan badan-badan internasional, meskipun tidak menjelaskan secara pasti bantuan apa yang akan diberikan.
(Okezone)