 |
| dok istimewa |
Sebelumnya,masyarakat yang bertempat tinggal di terminal Lappade mengeluhkan terminal yang belum beroperasi akhir dua tahun ini.
Salah seorang warga mengatakan terminal ini sudah lama tidak beroperasi."Lama sekali mi tidak aktif, ada dulu aktif beberapa hari lalu hilang lagi," kata Ayu.
Ayu,menambahkan bahwa selalu diberi janji akan ada rapat untuk pengaktifan terminal."Selalu ji ada rapat-rapat tapi tidak ada ji juga jadi. Itu biasanya kalau bilang orang bersihkan maumi aktif terminal.Capek meki dijanji-janji terus," keluhnya.
Diketahui,terminal Lappade sempat beroperasi tahun 2019 selama satu Minggu.
Kepala Unit Pelaksanaan Teknis Dinas (UPTD) terminal, Aryun H membenarkan bahwa terminal Lappade pernah beroperasi tahun 2019 dan mengalami beberapa kendala.
"Tahun 2019 kita pernah aktifkan kembali, itu berjalan satu Minggu. Jadi mobil semua masuk di terminal Lappade. Tidak ada yang masuk ke kota. Cuma kendalanya angkutan kota belum siap bersinergi dengan angkutan luar daerah yang pada saat uji coba menyebabkan penurunan pendapatan pada angkutan luar daerah," jelasnya saat ditemui diruangannya, Rabu, (9/6).
Pihaknya saat ini mencari solusi terkait masalah ini.
"Sambil menunggu rampungnya Terminal Type A yang dikelola oleh Kementrian, yang rencana akan beroperasi tahun depan. Jadi semua angkutan penumpang akan dipusatkan pada Terminal Type A. Kami tinggal menunggu regulasinya saja," tuturnya.
Terminal tipe A akan menjadi terminal pusat Parepare, mengingat pembangunan rel Kereta Api (KA) jalur Makassar-Parepare akan berada di terminal tersebut.
"Mungkin kalau Terminal Type A sudah beroperasi terminal Lapadde dan Soreang akan di tutup pusatnya disini," ungkapnya.
(amh/pi)
