 |
| ist |
PAREPAREINFORMASI.COM - Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis subsidi premium kini sulit dijumpai, pasalnya jenis subsidi ini sudah lama direncanakan dihapus dan digantikan dengan pertalite.
Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama mengatakan subsidi bensin premium sudah tidak lagi diberikan akan tetapi digeser ke pertalite yang lebih ramah lingkungan.
Selain itu, dia menyebutkan masyarakat sudah beralih konsumsi ke jenis pertalite dan sekarang sudah 80% penjualan BBM pertalite.
"Dan saat ini penjualan BBM sudah 80% adalah pertalite," ungkapnya dilansir CNBC Indonesia,Rabu (29/9).
Senada, Ahok mengungkapkan jika pemerintah memberikan subsidi langsung kepada rakyat, kemungkinan Indonesia hanya akan menjual bensin jenis Pertamax dan Pertamax turbo.
"Jika subsidi bisa langsung ke rakyat, mungkin ke depannya tinggal Pertamax dan Pertamax Turbo agar tidak terjadi pencemaran lingkungan BBM oktan rendah," tuturnya.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyebutkan hanya ada empat negara di dunia yang sampai saat ini masih mengkonsumsi premium. Indonesia menjadi salah satu dari empat negara tersebut.
Arifin mengajak masyarakat untuk beralih ke BBM dengan RON yang lebih tinggi, karena tidak hanya bagus untuk mesin, namun juga lebih ramah lingkungan.
"Dalam hal ini kami mohon dukungan bagaimana bisa merespons ini dengan baik, outlet penjualan premium dikurangi pelan-pelan," harapnya.
Seperti diketahui, kabar rencana penghapusan premium sudah lama beredar. Namun, hingga saat ini belum kunjung terealisasi.Tetapi arah ke depannya menurutnya, premium ini memang akan dihapus.
Sementara, Informasi yang beredar di Kota Parepare, jenis subsidi premium telah beralih ke jenis pertalite dengan harga Rp.6.850 .
(hi)
