ilustrasi cuaca panas (pixabay) |
PAREPAREINFORMASI.COM - Akhir-akhir ini masyarakat merasakan suhu udara Indonesia lebih panas dari biasanya.Hal ini dibenarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Menurut BMKG, suhu panas yang terjadi belakangan ini akibat dari gerak semu matahari dan ini merupakan hal biasa yang terjadi setiap tahunnya.
"Suhu panas yang terjadi di wilayah Indonesia merupakan fenomena akibat dari adanya gerak semu matahari yang merupakan suatu siklus yang biasa dan terjadi setiap tahun, sehingga potensi suhu udara panas seperti ini juga dapat berulang pada periode yang sama setiap tahunnya," jelas Urip Haryoko,pelaksana Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Minggu (17/10).
Pantauan BMKG,suhu tertinggi pada siang hari beberapa akhir ini meningkat dan mencapai 36 sampai 37 derajat Celcius.
Berdasarkan catatan BMKG (14/10), beberapa wilayah mengalami suhu diatas 36 derajat Celcius seperti Medan,Deli Serdang, Jatiwangi, Semarang. Suhu tertinggi pada hari itu yang tercatat di Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Wilayah I, Medan yaitu 37,0 C.
"Namun catatan suhu ini bukan merupakan penyimpangan besar dari rata-rata iklim suhu maksimum pada wilayah ini, masih berada dalam rentang variabilitasnya di Oktober," kata Urip.
Pada bulan Oktober, posisi semu gerak matahari dekat di Pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara menuju ke posisi 23 lintang selatan setelah meninggalkan ekuator.
Sehingga puncak maksimun ini akan terjadi sebanyak 2 kali dibulan September/Oktober dan Februari/Maret untuk posisi semu matahari Pulau Jawa dan Nusa Tenggara.
(hi)