 |
| Foto : Dok/ist |
Setelah mengetahui adanya tumpahan minyak goreng di lokasi tersebut, warga kemudian berdatangan membawa jerigen, botol bekas, hingga baskom. Tumpahan minyak yang keluar dari dinding bekas galian itu bercampur air. Warga kemudian menapis lalu di masukkan ke dalam wadah.
Dari informasi yang beredar, tumpahan minyak tersebut dari Garasi milik Dewan Pembina Institut Andi Sapada, Faisal Andi Sapada. Diduga akibat kran tandon yang bocor, hingga minyak goreng itu merembes ke lokasi bekas galian.
Dewan Pembina Institut Andi Sapada, Faisal Andi Sapada, angkat bicara terkait rembesan minyak goreng tersebut.
Minyak goreng 4000 liter itu merupakan program pasar murah Partai Nasdem, di mana 1000 liter telah disalurkan kepada masyarakat melalui salah satu anggota DPRD dari Partai Nasdem Parepare. Sisah 3000 liter minyak goreng itu di simpan dalam dua tandon.
"Penampungannya ini tidak kuat untuk menahan beban sehingga terjadi tumpahan. Celakanya, minyak ini tumpah saat tengah malam sehingga kami tidak bisa mengontrol. Inilah yang masuk ke lobang galian,” jelas Ketua Partai Nasdem Kota Parepare itu, Sabtu (23/4/2022).
Menurutnya, tandon yang berisi minyak goreng curah itu di simpan di luar rumah setelah datang tiga hari yang lalu. Dia pun membantah soal tudingan penimbunan yang dikaitkan dengan kejadian tumpahan minyak tersebut.
“Kalau dituding ada penimbunan, itu tidak benar. Justru tumpahan minyak ini dimanfaatkan masyarakat. Kami malah bersyukur karena tujuan kami memang ingin membagikan ke masyarakat,” ujar FAS, akronim Faisal Andi Sapada.
Dari informasi yang dihimpun Parepare Informasi, hingga malam kemarin, aparat kepolisian bersama dinas terkait telah mendatangi lokasi tumpahan minyak.
Guna mengungkap penyebab rembesan minyak goreng itu, selanjutnya akan dilakukan pendalaman dan mengusut asal-usul minyak goreng sehingga ada di lokasi. (Hm/pi)
