Foto : Dok/Ist |
Pada kesempatan tersebut Pemda Provinsi Jabar menerima penghargaan sebagai Tim Pengendali Inflasi Darah (TPID) Provinsi Terbaik Wilayah Jawa-Bali melalui Program Petani Milenial.
Pak Uu -sapaan karib Uu Ruzhanul Ulum- sangat bersyukur atas penghargaan yang diterima Pemda Provinsi Jawa Barat karena oleh Pemerintah Pusat dinilai inflasi di Jabar stabil rendah dan terjaga.
Melalui Program Petani Milenial, Jawa Barat mampu bangkit, bahkan meningkatkan ekonomi dari hari ke hari di masa pandemi COVID-19.
Pak Uu menuturkan, sektor pertanian merupakan hal penting dalam menghasilkan pangan bagi masyatakat.
"Oleh karena itu penghargaan yang diberikan oleh Pemerintah Pusat pada Pemda Provinsi Jawa Barat pada hakikatnya untuk masyarakat Jawa Barat supaya menjadi pendorong dan motivasi masyarakat untuk tetap bertani memenuhi kebutuhan pangan," ungkapnya.
Pak Uu juga mendorong bupati dan wali kota di Jawa Barat agar fokus pada sektor pertanian terlebih pada APBD perubahan 2022 dan murni 2023, di antaranya untuk pemberian pupuk atau hibah pupuk pada petani, bibit, dan pemenuhan alat dan mesin pertanian (alsintan) modern.
"Jadi para bupati dan wali kota tolong ada prioritas pemberian hibah untuk insan-insan pertanian di wilayahnya masing-masing," ujarnya.
Selain itu, Pak Uu berharap Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) untuk lebih diberdayakan karena sangat penting keberadaannya bagi petani.
PPL yang turun ke masyarakat memberikan edukasi bagaimana bertani yang baik, agrobisnis, dan penggunaan alsintan modern.
"Saya juga minta supaya ada kemudahan permodalan dari pihak perbankan di Jawa Barat untuk dapat diakses oleh petani karena petani butuh modal untuk memproduksi pangan," kata Pak Uu.
"Oleh karena itu harus ada keberpihakan perbankan pada pertanian," pungkasnya.
Pengendalian dengan inovasi
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Tim Pengendali Inflasi Pusat (TPIP) Airlangga Hartarto menuturkan, TPID Award ini merupakan apresiasi pada daerah-daerah yang berhasil mengendalikan inflasi melalui inovasinya di tahun 2021.
Di tahun 2022 tentunya tantangannya berbeda, maka diharapkan provinsi, maupun kabupaten/kota lebih fokus lagi dalam mengendalikan inflasi mengacu pada arahan Presiden RI terkait pengendalian inflasi.
"Saya berharap apa yang diamanatkan Bapak Presiden untuk dapat kita laksanakan," tegasnya.