Foto : Dok/ist |
Kericuhan terjsdi di pintu masuk stadion dan membuat pertandingan itu semoat terhenti. Kericuhan melibatkan suporter dengan polisi di luar stadion.
Dari kericuhan itu juga polisi menembakkan gas air mata yang tercium sampai ke dalam lapangan dan dikhawatirkan akan berimbas kepada pertandingan tim lain.
Misalnya PSM Makassar kontra Persik Kediri yang akan berlangsung di Stadion Gelora Bj Habibie Kota Parepare, pada Minggu (19/2/2023) besok.
Kapolres Parepare, AKBP Andiko Wicaksono memastikan laga PSM Makassar lawan Persik Kediri tidak terpengaruh dari kericuhan di Semarang.
Sehingga suporter dapat dipastikan bisa menghadiri laga kandang PSM di Stadion Gelora BJ Habibie Parepare.
"Kalau untuk sementara yang pasti kami masih menyelenggarakan kegiatan sesuai rencana," katanya.
AKBP Andiko mengatakan akan terus memantau kejadian yang terjadi laga lain. Tujuannya untuk menjadikan hal tersebut evaluasi serta gambaran dalam penanganan keamanan. Baik tragedi Kanjuruhan maupun kericuhan di laga Persis lawan PSIS.
"Yang pasti segala sesuatu yang berkembang di daerah lain tentu menjadi pelajaran yang sangat berharga. Tentunya menjadi bagian dari evaluasi kita," jelas mantan ajudan Kapolda tersebut.
Menurut AKBP Andiko sejauh ini, suporter PSM Makassar tertib dari beberapa pertandingan sebelumnya.
Tidak ada tindakan dan gerakan tambahan yang dapat memicu ketidakamanan laga. Peran kelompok suporter sangat penting dalam hubungannya dengan izin pertandingan.
Pasalnya, sikap kooperatif setial laga selalu menjadi bahan evaluasi dalam menentukan penambahan kuota penonton.
"Yang jelas kami mengevaluasi terus terkait dengan bagaimana sikap dan perilaku dari kelompok suporter. Sejauh ini kami melihat bisa diajak kordinasi bisa menunjukkan sikap yang dewasa," pungkasnya.
Kemudian, kuota penonton ada sedikit penambahan menjadi 4.500. Lalu, personel gabungan yang diturunkan sebanyak 1.015.