 |
| Foto : Dok/ist |
Video berdurasi 40 detik itu, memperlihatkan menumpuknya bantuan sembako dalam kantongan kresek dan tumpukan air gelas mineral di salah satu posko bantuan banjir.
Di dalam video tersebut, salah seorang warga mempertanyakan bantuan untuk warga terdampak banjir itu tidak tidak disebar dengan secepatnya.
"Beh banyaknya. Kenapa tidak langsung dikasi Bu di', daripada ditelpon lagi orang. Nah sudah lapar semua," katanya.
Seorang petugas berjenis kelamin laki-laki itu terdengar menjawab semua warga akan didata dulu sebelum diberikan bantuan.
"Kan ini pak di' di data ji agar tersalurkan semua," katanya.
Warga itu kembali menyangkal petugas itu menyebut kalau persoalan makanan tidak boleh pendataan karena korban banjir sudah lapar.
"Iya persoalan perut tidak di data mi. Lapar orang kasihan," ujarnya.
"Itu kalau orang datang, langsung dikasi. Daripada tinggal begitu banyak'e antri suruh bawa kartu keluarga (KK). Orang kena bencana banjir ini," sambungnya.
Petugas itu dengan menjawab dengan kesal menyuruh warga yang tidak mau didata untuk pindah.
"Kalau tidak mau ki di data pindah mi ki disini," jelasnya.
Dalam video itu, warga ikut kesal karena disuruh pindah karena tidak bagusnya pelayanan untuk mendapatkan bantuan makanan.
"Tidak bisa begitu pak, mending pindah. Tidak bisa," katanya lagi.
Hingga saat ini video ini belum diketahui letak posko yang mengharuskan warga terdampak bencana harus membawa KK-nya agar bisa mendapatkan bantuan.
