MAKASSAR - Barisan Pemuda Sulsel Kota Makassar mengalami tindakan diskriminasi dari Pemprov Sulsel. Pasalnya, mereka tak diberi izin berkegiatan lomba makan pisang yang dirangkaikan deklarasi di Monumen Mandala.
Padahal mereka sudah mengajukan surat peminjaman tempat. Mereka juga sudah mempersiapkan izin dari kepolisian. Bahkan siap membayar biaya sewa monumen Mandala.
Namun, setelah mengurus izin kiri kanan. Barisan Pemuda Sulsel Kota Makassar itu tak kunjung diberi izin. Mereka malah digantung hingga berhari-hari.
"Kami menyayangkan karena kami ditolak berkegiatan lomba makan pisang. Kami sudah mengurus izin sana-sini. Tapi ujung-ujungnya tidak diberi izin," kata Ketua Barisan Pemuda Sulsel Kota Makassar, Takbiratul Ihram, Minggu 22 Oktober 2023.
Takbir mengaku heran atas sikap pengelola dan Dinas Pariwisata Pemprov Sulsel. Ia menjelaskan, kegiatan yang dilakukan itu bukan hal negatif. Ia juga siap bertanggung jawab jika terjadi kegaduhan.
"Padahal kita cuma mau lomba dan deklarasi. Tidak bikin gaduh. Kami siap bertanggung jawab kalau ada kegaduhan. Kami sangat sayangkan sikap dari pihak Pemprov Sulsel. Kami juga termasuk warga yang punya hak melakukan kegiatan," tegasnya.
Karena tak diberi izin, kegiatan itu terpaksa mereka pindahkan. Kegiatan lomba makan pisang dan deklarasi Barisan Pemuda Sulsel Kota Makassar itu berjalan lancar.
Namun, ia menegaskan kekecewaannya dengan sikap diskriminasi dari pengelola dan Dinas Pariwisata Sulsel. (*)
